Adalah suatu kebanggaan tersendiri apabila kita bisa membuat sesuatu dan berfungsi dengan sangat baik, salah satu contohnya disini adalah apabila kita membuat power amplifier rakitan sendiri. mulai dari power amplifier yang hanya berdaya watt kecil, sampai yang berdaya ribuan watt. Perlu diketahui, ada banyak hal yang menentukan sukses dan tidaknya hasil dari power amplifier yang kita rakit tersebut sesuai yang kita inginkan, tetapi disini saya hanya akan mensharing dasar dari perakitan power amplifier saja.
Selain bisa digunakan untuk pemakaian sendiri dirumah, bahkan tidak sedikit rental audio system yang masih menggunakan power amplifier rakitan untuk mendorong membran daun speaker mereka,
Berikut ini adalah beberapa hal dasar yang dibutuhkan dan yg wajib dalam perakitan power amplifier.
1.POWER SUPPLY UNIT ( PSU )
Ini adalah salah satu hal terpenting yang menentukan hasil dari power amplifier rakitan kita. Yaitu pemilihan trafo dan elco ( capasitor ).
1.1. TRAFO ( TRANSFORMATOR )
Ini adalah hal paling utama penentu kemampuan power amplifier rakitan, gunakanlah trafo dengan daya dan voltase sesuai dengan kemampuan driver dan transistor final yang akan menentukan daya output ( watt ). Ada beberapa jenis trafo yang bisa kita gunakan, ada trafo kotak, trafo donut ( toroid ) atau menggunakan SMPS. Kalau saya sendiri lebih suka menggunakan trafo toroid karena selain dimensinya yang tidak terlalu tebal sehingga mudah dalam pengaplikasian dalam box dan juga karena trafo toroid sangat minim noise.
Trafo toroid
Semisal kita menginginkan daya output sebesar 1000 watt kita bisa menghitung berapa ampere dan voltase yang kita butuhkan, yaitu menggunakan rumus daya:
P = VxI
P = daya ( watt )
V = voltase
I = ampere
Kita berikan contoh:
V x I = P
55V x 20A = 1100VA
Gunakanlah trafo diatas kemampuan yang dibutuhkan supaya umur dari trafo awet karena tidak cepat panas.
1.2. KAPASITOR ( ELCO )
Fugsi dari elco adalah untuk menstabilkan dan meratakan arus DC yang keluar dari dioda. Penggunaan elco yang kurang memadai juga akan menjadi salah satu penyebab timbulnya noise.
Elco yang sudah tersolder dalam PCB PSU
Gunakanlah elco yang berkualitas baik, karena banyak sekali elco berkualitas buruk alias abal-abal bahkan banyak sekali beredar elco yang memalsu merk2 terkenal.
2.MENENTUKAN DRIVER POWER.
Driver power disini adalah sebagai pendorong sinyal yang sudah diolah sebelumnya oleh preamp. Ada beberapa jenis dan class driver power disini, ada class A, B, AB, D, H, GB, TD. Sebagai contoh ada OCL, SOCL,SAFARI, YIROSHI,MCRD dan masih banyak lagi. Disini setelah diproses dan diolah oleh driver, sinyal akan dikuatkan lagi oleh transistor final. Pilihlah tr final yang original, jangan menggunakan yang abal-abal.
Driver socl TEF
apabila kita memerlukan daya output sebesar 1.000 watt dan kita menggunakan tr final jenis sanken SA1216 dan pasangannya SC2922, dimana dalam datasheet nya mampu menyalurkan daya maximal 200w, seperti tertulis dalam Datasheet SA1216. Maka kita akan memerlukan 5 pasang dari tr final jenis tersebut. Pasanglah tr final tersebut pada pcb line tr final supaya rapi dan tempelkan pada heatshink. tentunya jangan lupa memberikan isolator mika supaya tidak terjadi konsleting. gunakanlah heatshink alumunium yang tebal dan berkualitas bagus supaya pembuangan panas dari tr final bisa maximal.
3.WIRING ( PENGKABELAN ) DAN PENYOLDERAN
Untuk menyalurkan energi listrik, tentunya kita membutuhkan kabel. Jangan asal-asalan dalam memilih kabel disini, karena juga sangat berpengaruh besar dalam menentukan hasil akhir dari perakitan power amplifier. Bisa membuat kabel terbakar karena terlalu kecil, juga akan menimbulkan suara dengung / noise yang sangat mengganggu ditelinga. Pilihlah kabel yang berkualitas bagus dan ukuran kabel yang sesuai peruntukannya..
Gambar hanya sebagai contoh
Usahakan dalam wiring / pemasangan instalasi pengkabelan sependek dan serapi mungkin. Begitu juga dalam penyolderan, gunakan mata solder yang bersih dan panas supaya timah saat menempel diantara papan pcb dan kabel bisa matang dan tidak mudah terkelupas.
untuk kabel input audio, gunakanlah kabel head / kabel stereo, karena kabel ini bisa mereduksi dan meredam noise dari frekuensi liar yg mengintervensi.
Sedangkan untuk kabel power suplai nya, gunakanlah kabel serabut setidaknya minimal menggunakan yg berukuran 1.5mm berbahan tembaga yang berkualitas bagus. Salah satu cirinya kabel yg berbahan bagus, saat disolder timah akan sangat mudah menempel.
Yang terakhir adalah kabel audio, sekilas memang tidak nampak perbedaannya antara kabel khusus untuk power suplai dan kabel untuk audio, sama seperti diatas, gunakanlah kabel khusus audio yg berkualitas bagus untuk menyalurkan daya dari tr final menuju terminal socket output ke speaker dan sampai menuju ke speaker.
Demikian kiranya dasar-dasar dalam perakitan amplifier saya bagikan, dan apabila ada kesalahan tata cara, urutan dan penulisan. kiranya sobat sudi memaafkan dan mengkoreksi artikel saya diatas.
Tetap semangat dan terus berkarya..!
0 Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda dan
berkomentarlah dengan sopan.