Resistor adalah salah satu komponen elektronika pasif yang paling sering digunakan dalam sebuah rangkaian elektronika. Perlu anda ketahui, resistor ditemukan oleh seorang fisikawan jerman yang bernama georg simon ohm ( lahir: 16-maret-1789 meninggal: 6-juli-1854 ) Dan satuan dari sebuah resistor diambil dari nama akhir beliau, yaitu ohm.
Resistor mempunyai beberapa fungsi diantaranya:
- Sebagai pembatas arus listrik
- Sebagai pembagi tegangan listrik
- Sebagai pembatas arus listrik
- Sebagai penurun tegangan listrik
- FIXED RESISTOR
Fixed resistor ialah jenis resistor yang mempunyai nilai hambatan / resistansi tetap. Nilai dari resistor ini biasanya ditandai dengan menggunakan kode warna ( gelang ) pada bagian body nya.
Tabel warna resistor
Ada 3 jenis resistor fixed ini berdasarkan dari komposisi bahan yang digunakan untuk pembuatannya, yaitu:
1.Carbon composition resistor
Resistor jenis ini menggunakan bahan komposisi karbon halus dan dicampur dengan bahan isolasi bubuk sebagai binder ( pengikat ) untuk mendapatkan nilai resistansinya. Semakin banyak bahan karbon yang digunakan, maka akan semakin kecil nilai resistansi / hambatannya.
2.carbon film resistor
Bahan untuk pembuatan resistor jenis ini menggunakan film tipis karbon yang diendapkan subtrat isolator. Dan nilai resistansi dari resistor ini tergantung dari proporsi karbon dan isolatornya. Semakin banyak bahan karbon yang digunakan, maka akan semakin kecil juga nilai resistansinya. Nilai toleransi karbon film resistor lebih rendah daripad2a carbon composition resistor, juga memiliki karakter lebih rendah dalam kepekaan terhadap suhu. Dan suhu kerja untuk resistor ini diantara -55°c s/d 155°c
3.metal film resistor
Komposisi pembuatan dari metal film resistor yaitu menggunakan film logam yang sangat tipis untuk melapisi subtrat keramik dan dipotong secara spiral. Resistansinya ditentukan oleh panjang, lebar dan ketebalan spiral logam. Dan metal film resistor adalah jenis yang terbaik daripada carbon composition resistor dan carbon film resistor.
Variable resistor memiliki nilai resistansi yang dapat diubah dan diatur sesuai dengan keinginan. Resistor variable terbagi dalam potensiometer, rheostat dan trimpot ( preset resistor )
1.potensiometer
Nilai resistansi potensiometer dapat diubah dan disesuaikan dengan cara memutar tuas pada potensiometer tersebut. Nilai ukuran resistansinya biasanya terdapat pada bagian body dengan sebuah angka dan huruf.
2.rheostat
Rheostat pada dasarnya adalah sebuah variable resistor yang dapat bekerja pada tegangan dan arus yang tinggi. Bahan pembuatannya dari lilitan kawat resistif dan pengaturan nilai resistansinya dengan cara penyapu yang bergerak pada bagian atas toroidnya.
3.Trimpot ( preset resistor )
Trimpot ( trimer potensiometer ) memiliki fungsi kerja yang sama dengan potensiometer. Akan tetapi tidak memiliki tuas dan bentuknya yang lebih kecil. Untuk mengatur nilai resistansinya dengan cara memutar pada bagian tengah dari trimpot tersebut, yang biasanya dengan menggunakan sebuah obeng kecil.
- THERMISTOR ( thermal resistor )
Simbol thermistor
Nilai resistansi dari thermistor ditentukan berdasarkan temperature ( suhu ). Orang biasanya menyebutnya dengan sensor suhu. Terdapat dua jenis thermistor, yaitu PTC ( positive temperature coefficient dan NTC ( negative temperature coefficient ).
- LDR (Light dependant resistor)
Resistor LDR atau dalam bahasa mudahnya sensor cahaya. Nilai resistansi dari resistor jenis ini dipengaruhi berdasarkan intensitas cahaya / sinar yang diterima resistor jenis LDR tersebut.
Semoga bermanfaat..
Semoga bermanfaat..
0 Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda dan
berkomentarlah dengan sopan.