Ada dua jenis trafo yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari yaitu trafo step up dan trafo step down. Akan tetapi jenis trafo yang paling sering kita gunakan dan kita jumpai adalah trafo berjenis step down seperti misalnya; charge handphone, adaptor, trafo-trafo dalam perangkat alat listrik dan banyak lagi yang lainnya.
Pada sebuah rangkaian eleltronika,maupun perangkat alat listrik tentu memiliki kebutuhan arus dan daya kerja yang berbeda-beda, oleh karena itulah kita harus mengetahui seberapa besarkah trafo yang kita butuhkan untuk menyuplai perangkat tersebut, dan disini kita hanya akan berbagi rumus secara sederhana saja agar mudah dimengerti dan diamalkan hehehe. Karena jika kita menginginkan hasil yang benar-benar sesuai, kita harus menggunakan alat yang mungkin bagi sebagian orang terasa sangat mahal untuk membelinya.
Rumus umum yang sering digunakan untuk menghitung daya listrik ialah:
P = V x I
Atau
P = I²R
P = V²/R
Dimana;
P = daya listrik (Va/watt)
V = voltase (V)
I = ampere (A)
R = hambatan (ohm)
Sebagai contoh;
Sebuah trafo sebesar 10 ampere dan memiliki tegangan sekunder (output) sebesar 55Vdc, maka berapakah kemampuan maximal dari trafo tersebut?
Dari rumus diatas, maka dapat kita perhitungkan berapa kemampuan maximal dari trafo tersebut yaitu:
P = VxI
P = 55vdc x 10A
P = 550Va
Akan tetapi, kemampuan dari sebuah trafo juga ditentukan oleh beberapa hal, seperti misalnya kualitas kawat,kerapatan lilitan saat pembuatan,kestabilan arus listrik dan juga sebuah trafo pasti akan kehilangan beberapa persen efisiensi dayanya karena hal-hal tersebut.
0 Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda dan
berkomentarlah dengan sopan.